Sabtu, 07 April 2012

Apa Itu Parkinson?



Penyakit Parkinson

Parkinson, sebuah nama penyakit yang terdengar sedikit aneh menurut sebagian orang. Dalam bahasa Inggris Penyakit Parkinson disebut Paralysis Agitans atau Parkinson Desease. Penyakit parkinson adalah penyakit degeneratif syaraf yang pertama kali ditemukan pada tahun 1817 M oleh Dr. James Parkinson. Penyakit ini adalah penyakit neurologik kronis progresif yang menyebabkan ketidakmampuan gerak yang semakin memburuk dan semakin mengganggu  karena terjadi dalam jangka panjang.
Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yamg berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia 65 tahun. Penderita akan mengalami kesulitan dalam melangkah dan sering kali berjalan tertatih-tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya.
penderita parkinson
Jika penderita sudah mulai berjalan, mereka akan mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik arah serta langkahnya bertambah cepat sehingga mendorong mereka untuk berjalan kecil-kecil supaya tidak terjatuh. Sikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan, sehingga cenderung jatuh kedepan atau kebelakang. Wajah penderita pun menjadi kurang ekspresif karena otot-otot wajah untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. Mereka pun akan terlihat seperti patung yang tanpa ekspresi. 

Penyebab Parkinson

Sampai saat ini penyebab penyakit parkinson belum dapat diketahui secara pasti. Bila seseorang telah kehilangan lebih dari 80 suplai dopamine ia cenderung memperlihatkan gejala parkinson karena dopamine merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel-sel saraf diotak untuk mengontrol gerak. Beberapa ahli berpendapat bahwa paparan senyawa dari pestisida diduga dapat menyebabkan parkinson. Selain itu, beberapa penelitian juga membuktikan bahwa jika sejak muda seseorang terbiasa menulis dan membaca, akan mampu mengurangi resiko terkena penyakit ini pada usia tuanya.

Bagian otak yang terserang Parkinson

Jauh didalam otak terdapat sebuah daerah yang disebut ganglia basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktifitas (misal: mengangkat tangan), maka sel-sel saraf didalam ganglia basalis  akan membantu meghasilkan gerakan tersebut dan mengatur perubahan sikap tubuh. Ganglia basalis mengolah sinyal dan menghantarkan pesan ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang diolah kembali ke korteks otak besar. Keseluruhan sinyal tersebut diantarkan oleh bahan kimia neurotransmitter sebagai impuls listrik disepanjang jalur saraf dan diantara saraf-saraf neurotransmitter yang utama pada ganglia basalis adalah dopamin.
Pada penyakit parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel-sel saraf dan otak lainnya juga lebih sedikit. Penyebab dari kemunduran sel saraf dan berkurangnya dopamin ini biasanya tidak diketahui.

Tahapan penyebaran Parkinson

Ada beberapa stadium/tahap penyakit parkinson. Berikut ini beberapa tahap perjalanan penyakit parkinson sesuia skala yang dibuat dibuat oleh Hoehn dan Yahr.
Stadium I:
 Gejala yang disebutkan pada artikel utama hanya terjadi satu sisi (kiri atau kanan),
Wajah mulai kurang berekspresi, mulai sukar untuk senyum, ketawa atau bersedih,
Jika berjalan, ayunan lengan sudah mulai berkurang
Stadium II:
Gejala menjadi dua sisi (kiri dan kanan),
Postur tubuh sudah mulai membungkuk,
Gaya jalan melambat dengan langkah yang kecil-kecil,
Sukar untuk membalikkan badan
Stadium III:
Gangguan gaya jalan sudah menonjol,
Penderita sudah mulai sering jatuh meskipun masih jarang
Stadium IV:
Kecacatan sudah jelas terjadi,
Hanya bisa berjalan dalam daerah yang terbatas jika tanpa bantuan,
Lebih sering jatuh daripada stadium sebelumnya
Stadium V:
Hanya bisa berbaring atau duduk di kursi roda,
Tidak mampu berdiri/berjalan meskipun sudah dibantu
Bicara tidak jelas, wajah tanpa ekspresi, mata jarang berkedip
Bagi penderita, Sangat dianjurkan untuk mulai berkonsultasi dengan dokter pada tahap awal/dini, sehingga perjalanan penyakit bisa diperlambat.

Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit parkinson adalah penyakit yang sulit dicegah dan disembuhkan karena penyebabnya sendiri sulit diprediksi secara pasti. Penyakit parkinson hanya bisa dikurangi dan diperlambat perjalanan stadiumnya saja.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan memperlambat perjalanan stadium penyakit parkinson diantaranya:
1.      Musik
Menurut dr. Rocksy Fransiska dalam bincang santai tentang parkinson yang digelar di Museum Nasional, Jakarta Minggu 2 April 2010 bahwa musik ritmik dapat membantu penyeimbang parkinson mengawali suatu gerakan. Musik apaun yang sesuai dengan latar belakang masing-masing penyandang parkinson dapat menjadi terapi yang baik (misal: Gamelan Jawa, Angklung, dll)
musik gamelan yang dapat merelaksasikan penderita parkinson

2.      Latihan otot
Pada parkinson, masalah utama yang dihadapi  adalah otot dan kekakuan otot. Jadi latihan otot dengan berjalan kakipun sebenarnya sudah cukup. Jalan pagi hanya 30 menit sambil menggerakkan tangan dapat membantu mengurangi kekakuan. Terapi fisik ini sangat penting pada tata laksana parkinson.
3.      Obat-obatan
Obat yang biasanya digunakan, misalnya: Levodopa, Bromokriptin, Selegilin, Anti-hestamin, Anti-depresi dan Amantadin. Tidak satupun dari obat-obat tersebut yang menyembuhkan penyakit ini, tapi dapat menyebabkan penderita lebih mudah melakukan suatu gerakan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
Dari semua  obat tersebut, obat yang paling efektif adalah Levodopa.  Levodopa mengurangi kekakuan otot, tremor, kelambanan gerak, gangguan berjalan, depresi muka kaku, gangguan bicara, dan meningkatkan kualitas hidup. Tapi penggunaan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan gerakan tubuh yang semakin tidak terkontrol, seperti gerakan lidah dan bibir yang tidak dikehendaki,  wajah menyeringai, kepala mengangguk-angguk, dan lengan serta kaki berputar-putar. Beberapa ahli percaya bahwa pengaturan jadwal pemberian Levodopa atau mengganti Levodopa dengan Bromokriptin selama tahun pertama pengobatan bisa menunda munculnya gerakan yang tidak dikehendaki tersebut.
Hasil riset Tianhang Pan, MD, PhD di Baylor College of medicine Houston Amerika Serikat menyatakan bahwa parkinson dapat dicegah dengan beberapa cara diantaranya:
1.      Konsumsi teh hijau sebab kandungan polifenol dalam teh hijau terbukti mengurangi senyawa beracun yang dapat menggangu fungsi-fungsi sel saraf di otak
2.      Terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi zat bergizi seimbang.
3.      Lakukan olah raga sehat dan aktivitas fisik secara rutin.
4.      Tingkatkan konsumsi sayur dan buah yang mengandung anti-oksidan seperti Brokoli, Raspberry, Blueberry, Kiwi, dll.
5.      Hindari terpapar senyawa parakuat yang banyak terkandung dalam pestisida dan Herbisida.

Semoga bermanfaat, thank for you

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes